, , ,

Pemprov DKI Bangun Rusun dan Taman di Lahan Eks Kantor Lurah Rawa Buaya

oleh -55 Dilihat

Jangkauan Jakarta Utara – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan hunian layak sekaligus ruang publik hijau bagi warganya. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan ialah pembangunan rumah susun (rusun) dan taman kota di lahan eks Kantor Lurah Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Langkah ini merupakan bagian dari program penataan kawasan padat penduduk yang menjadi prioritas pembangunan Pemprov DKI untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata, sehat, dan berkelanjutan.

Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Hunian dan Ruang Hijau

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa pembangunan rusun di Rawa Buaya ini merupakan bentuk optimalisasi aset daerah yang selama ini tidak termanfaatkan maksimal. Lahan bekas kantor kelurahan yang sudah dipindahkan itu kini disulap menjadi kawasan multifungsi dengan konsep “hunian vertikal hijau”.

“Alih-alih dibiarkan kosong, kita ubah lahan tersebut menjadi rusun yang bisa menampung warga berpenghasilan rendah, sekaligus dilengkapi taman dan fasilitas publik. Ini bagian dari visi Jakarta sebagai kota berketahanan sosial dan ramah lingkungan,” ujar Heru di Balai Kota DKI, Kamis (tanggal disesuaikan).

Menurutnya, proyek ini akan menjadi percontohan integrasi antara perumahan rakyat dan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah padat penduduk.

Rusun Modern Berkonsep Humanis

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan bahwa rusun yang dibangun di atas lahan sekitar 4.000 meter persegi ini akan terdiri dari dua menara berlantai lima, dengan total 120 unit hunian.

“Setiap unit akan memiliki luas sekitar 36 meter persegi, dilengkapi dapur, kamar mandi dalam, serta area komunal di tiap lantai. Desainnya kami buat ramah anak dan difabel,” ujar Sarjoko.

Ia menambahkan, proyek ini juga menerapkan prinsip green building, termasuk sistem pengelolaan air hujan, panel surya, serta pemanfaatan ventilasi alami untuk efisiensi energi.

“Tujuan kami bukan hanya menyediakan tempat tinggal, tapi juga membangun gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi warga,” tambahnya.

Pemprov DKI
Pemprov DKI

Baca juga: Satgas Polda Metro Jaya Cek 61 Titik Penjualan Beras, Satu Pedagang Masih Langgar HET

Hadirkan Ruang Publik dan Fasilitas Sosial

Tak hanya membangun hunian, Pemprov DKI juga menyiapkan taman kota dan area publik yang akan menjadi ruang interaksi warga. Di lahan sekitar 1.000 meter persegi di sisi timur rusun, akan dibangun taman tematik dengan fasilitas bermain anak, area olahraga ringan, serta jalur refleksi.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Bayu Meghantara, menuturkan bahwa taman tersebut akan menjadi bagian dari koridor hijau Cengkareng–Kali Angke.

“Kami ingin setiap kawasan perumahan di Jakarta memiliki akses terhadap ruang hijau. Jadi bukan hanya rusun yang berdiri, tapi juga ada keseimbangan ekologis,” kata Bayu.

Selain taman, Pemprov juga menyiapkan ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan warga seperti posyandu, pertemuan RT/RW, dan pelatihan keterampilan.

Solusi bagi Warga Terdampak Penataan Kawasan

Proyek ini juga difokuskan untuk menampung warga terdampak penataan bantaran sungai dan kawasan kumuh di sekitar Rawa Buaya. Dengan demikian, warga tidak kehilangan tempat tinggal, melainkan dipindahkan ke lingkungan yang lebih layak dan tertata.

“Relokasi dilakukan secara manusiawi dengan pendampingan sosial. Kami ingin warga merasa memiliki tempat yang baru, bukan sekadar dipindahkan,” jelas Sarjoko.

Pemprov juga berkoordinasi dengan Bank DKI dan BUMD perumahan untuk mempermudah mekanisme sewa rusun dengan biaya terjangkau, yakni sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan.

Diharapkan Rampung Akhir 2026

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun DKI, Dwi Rachmadi, menyebutkan bahwa proyek rusun dan taman di Rawa Buaya ini ditargetkan mulai dibangun pada awal 2025 dan selesai pada akhir 2026.

“Proses lelang sudah masuk tahap akhir. Kami optimistis pembangunannya bisa dimulai segera setelah perizinan rampung,” katanya.

Dwi menambahkan, pembangunan rusun ini akan menggunakan anggaran sekitar Rp 85 miliar, bersumber dari APBD DKI tahun jamak 2025–2026.

Warga Sambut Positif

Sementara itu, sejumlah warga Rawa Buaya menyambut baik rencana pembangunan tersebut. Mereka menilai kehadiran rusun dan taman akan membawa suasana baru bagi lingkungan yang selama ini dikenal padat dan minim ruang hijau.

“Kami senang kalau jadi dibangun. Di sini sudah lama tidak punya taman, jadi anak-anak bisa main tanpa harus jauh,” kata Siti Maryam, warga RT 07/03 Rawa Buaya.

Warga juga berharap Pemprov memperhatikan aspek aksesibilitas dan transportasi agar penghuni rusun tetap mudah menjangkau sekolah, tempat kerja, dan fasilitas umum lainnya.

Komitmen Wujudkan Jakarta sebagai Kota Layak Huni

Pj Gubernur Heru Budi menegaskan bahwa pembangunan rusun dan taman di Rawa Buaya merupakan bagian dari langkah besar menuju Jakarta sebagai kota layak huni dan berkelanjutan pasca status ibu kota berpindah.

“Jakarta harus terus bertransformasi menjadi kota yang manusiawi, hijau, dan modern. Setiap lahan milik pemerintah akan kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan warga,” tegas Heru.

Ia berharap proyek serupa dapat direplikasi di wilayah lain, seperti Cilincing, Palmerah, dan Tebet, yang memiliki kebutuhan serupa akan hunian vertikal dan ruang terbuka publik.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.