, , ,

Tangki Septik Komunal Biogas Jakarta Timur, Kolaborasi Sehat dan Hemat Energi

oleh -94 Dilihat

Jangkauan Jakarta Utara — Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satu program unggulannya kini adalah pembangunan tangki septik komunal berbasis biogas, yang tidak hanya menjaga sanitasi lingkungan, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan bagi warga sekitar.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan dukungan teknis dari sejumlah lembaga riset dan komunitas penggiat energi hijau.

Teknologi yang Mengubah Limbah Jadi Energi

Kepala Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Ir. Ahmad Yusri, menjelaskan bahwa tangki septik komunal biogas ini dirancang untuk menampung limbah domestik dari puluhan rumah tangga sekaligus. Limbah tersebut kemudian diolah menjadi gas metana (CH₄) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

“Selama ini, limbah rumah tangga hanya berakhir di septik konvensional yang berpotensi mencemari tanah dan air tanah. Dengan sistem biogas komunal, limbah diolah secara anaerob menjadi energi. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memasak atau penerangan sederhana,” terang Yusri saat ditemui di kawasan Cakung, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, instalasi biogas komunal ini sudah mulai dioperasikan di lima titik pilot project, di antaranya di Kelurahan Pondok Kopi, Pulogadung, dan Ciracas. Setiap instalasi mampu melayani hingga 50 rumah tangga, dengan produksi gas mencapai 3 meter kubik per hari.

Dampak Positif bagi Kesehatan dan Lingkungan

Program ini terbukti memberikan dampak positif, terutama dalam menurunkan risiko penyakit akibat sanitasi buruk seperti diare dan infeksi kulit. Selain itu, sistem ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperpanjang usia tanah karena tidak tercemar limbah cair.

“Air hasil olahan dari tangki biogas sudah melalui proses filtrasi dan disinfeksi, sehingga aman dibuang ke lingkungan atau digunakan untuk menyiram tanaman,” jelas Yusri.

Sementara itu, Lurah Pondok Kopi, Siti Rahmawati, mengungkapkan bahwa warga sangat antusias terhadap program ini karena memberikan manfaat ganda. “Selain lingkungan jadi lebih bersih, warga juga bisa hemat gas elpiji karena biogas dari instalasi ini cukup untuk kebutuhan dapur komunitas,” katanya.

Tangki Septik Komunal
Tangki Septik Komunal

Baca juga: Warga Kalimalang Resah, Tawuran Remaja Bersenjata Tajam Kembali Pecah hingga Bikin Jalan Lumpuh Total

Kolaborasi dan Partisipasi Warga Jadi Kunci

Program biogas komunal ini berjalan sukses berkat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Warga ikut terlibat dalam tahap pembangunan hingga pemeliharaan instalasi. Pemerintah daerah juga memberikan pelatihan pengelolaan limbah kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang ditugaskan menjaga sistem tetap berfungsi optimal.

“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun kesadaran. Warga dilatih cara memilah limbah, menjaga saluran pembuangan, dan memanfaatkan energi hasil olahan,” ujar Yusri.

Menuju Jakarta Timur yang Hijau dan Mandiri Energi

Pemerintah Kota Jakarta Timur menargetkan pembangunan 20 tangki septik komunal biogas baru pada 2026, dengan fokus pada wilayah padat penduduk dan daerah rawan pencemaran. Program ini diharapkan dapat membantu DKI Jakarta mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.

“Kami ingin Jakarta Timur menjadi pelopor kota sehat dan hemat energi. Program ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan,” tutup Yusri.

Dengan kolaborasi dan semangat inovasi, tangki septik komunal biogas kini menjadi simbol keberhasilan pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan solusi sehat, hemat, dan berkelanjutan bagi kehidupan perkotaan modern.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.