Jangkauan Jakarta Utara – Musibah kebakaran melanda Pasar JB (Jembatan Baru) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa dini hari. Sedikitnya 10 kios pedagang ludes dilahap si jago merah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.
Api Cepat Membesar di Tengah Malam
Kebakaran diduga bermula sekitar pukul 02.00 WIB saat sebagian besar pedagang sudah meninggalkan area pasar. Api dengan cepat membesar karena sebagian besar kios terbuat dari bahan kayu dan dipenuhi barang dagangan mudah terbakar seperti pakaian, plastik, dan perlengkapan rumah tangga.
Seorang saksi mata, Andi (39), yang merupakan pedagang di lokasi, mengaku terkejut melihat kobaran api yang tiba-tiba muncul dari salah satu kios di bagian tengah pasar.
“Saya lihat api sudah tinggi sekali. Kami langsung berteriak minta tolong dan menghubungi pemadam kebakaran,” ujarnya.
Petugas Damkar Berjuang Padamkan Api
Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat diterjunkan ke lokasi. Petugas berjibaku hampir dua jam untuk menjinakkan api agar tidak merembet ke bangunan di sekitar pasar.
“Total ada sekitar 30 personel yang dikerahkan. Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00 WIB,” ujar Komandan Regu Gulkarmat Jakarta Barat.
Petugas juga sempat mengalami kesulitan karena akses menuju titik api cukup sempit dan dipadati oleh kios serta bangunan semi permanen.
Baca juga: Melalui One Fine Day, IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Cerdas Finansial
Dugaan Penyebab: Arus Pendek Listrik
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik di salah satu kios. Percikan api kemudian menyambar bahan mudah terbakar di sekitarnya hingga menimbulkan kobaran besar.
“Penyebab pastinya masih kami dalami, tapi indikasi awal kuat mengarah pada hubungan arus pendek listrik,” kata Kapolsek Cengkareng.
Pedagang Histeris, Barang Dagangan Tak Terselamatkan
Banyak pedagang tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya. Mereka hanya bisa pasrah melihat kios dan seluruh isi dagangan ludes terbakar. Beberapa pedagang bahkan menangis menyaksikan usaha mereka yang dibangun bertahun-tahun hilang seketika.
“Semua habis, tidak ada yang bisa diselamatkan. Kerugian kami sekitar belasan juta,” ujar Siti, salah satu pedagang pakaian yang kiosnya terbakar.
Menurut data dari pengelola pasar, total kerugian akibat insiden ini mencapai Rp30 juta, meski angka tersebut masih bisa bertambah seiring pendataan lanjutan.
Warga Minta Pemerintah Turun Tangan
Pasca kebakaran, warga dan pedagang berharap ada perhatian dari pihak pemerintah, baik dalam bentuk bantuan sementara maupun solusi agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Kami berharap ada bantuan, terutama untuk pedagang kecil yang kehilangan mata pencaharian. Selain itu, instalasi listrik di pasar perlu diperbaiki agar lebih aman,” ujar Ketua RT setempat.
Evakuasi dan Pembersihan Puing
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas bersama warga melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran. Beberapa pedagang terlihat mencari barang yang masih bisa diselamatkan, meski sebagian besar kios sudah rata dengan tanah.
Hingga siang hari, area pasar masih dipasangi garis polisi untuk proses olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Inafis Polres Metro Jakarta Barat.
Penutup: Perlu Perhatian dan Pengawasan Ketat
Kebakaran di Pasar JB Cengkareng ini menambah daftar panjang peristiwa kebakaran pasar tradisional di Jakarta. Pemerintah daerah diharapkan memperketat pengawasan terhadap instalasi listrik, menyediakan alat pemadam ringan di setiap blok pasar, dan melakukan sosialisasi keselamatan kebakaran secara rutin bagi para pedagang.
Meski tak ada korban jiwa, kerugian materi dan trauma yang dialami para pedagang menjadi pengingat pentingnya peningkatan keamanan di fasilitas publik seperti pasar tradisional.
