Jangkauan Jakarta Utara – Peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (13/9) sore dan menelan satu korban jiwa. Korban diketahui seorang pria dengan status Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terjebak di dalam bangunan saat api membesar. Kebakaran tersebut diduga kuat dipicu oleh percikan las besi saat pengerjaan konstruksi.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan warga, api pertama kali muncul dari salah satu rumah yang sedang dalam proses renovasi. Saat itu, pekerja konstruksi tengah melakukan pengelasan besi di bagian depan rumah. Diduga percikan api mengenai material mudah terbakar hingga memicu kobaran api.
“Api cepat sekali membesar, warga panik dan langsung berusaha memadamkan dengan peralatan seadanya, tapi tidak berhasil,” ujar Budi, salah satu saksi mata.
Dalam waktu singkat, api merembet ke bagian dalam rumah. Seorang ODGJ yang biasa menempati ruangan di lantai bawah terjebak dan tidak sempat menyelamatkan diri.
Korban Ditemukan Tak Bernyawa
Petugas damkar yang tiba di lokasi sekitar 15 menit setelah laporan diterima langsung melakukan pemadaman dan evakuasi. Setelah api berhasil dikuasai, tim menemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Kasi Ops Damkar Jakarta Barat menyebut korban sulit dievakuasi karena posisi terjebak di ruang sempit. “Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia. Diduga ia tidak bisa keluar karena kondisi psikisnya dan akses jalan yang tertutup api,” jelasnya.

Baca juga: Gubernur Pramono Tegaskan Tak Ada Penggusuran Pedagang Pasar Pramuka
Dugaan Penyebab Kebakaran
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, percikan las besi menjadi penyebab utama kebakaran. Petugas masih mendalami apakah pekerja konstruksi saat itu telah mematuhi prosedur keselamatan kerja.
“Kami sedang memeriksa keterangan saksi dan pekerja proyek. Dugaan sementara memang percikan las yang mengenai bahan mudah terbakar. Namun, kami tetap menunggu hasil penyelidikan lengkap,” ujar Kapolsek Tambora.
Kerugian Material dan Dampak Sosial
Selain menelan korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan sebagian besar bangunan dan menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Beberapa keluarga yang tinggal berdekatan harus dievakuasi karena rumah mereka terdampak.
Warga sekitar mengaku trauma dengan peristiwa tersebut. “Kami kaget sekali, api tiba-tiba besar. Apalagi ada korban meninggal, suasana di sini jadi sangat mencekam,” ungkap seorang warga.
Pentingnya Keselamatan Kerja
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja, terutama dalam pekerjaan konstruksi yang melibatkan alat las. Pihak berwenang menegaskan akan melakukan evaluasi dan bisa saja memberikan sanksi apabila ditemukan kelalaian.
“Pekerjaan pengelasan harus dilakukan dengan pengawasan ketat, terutama di kawasan padat penduduk. Setiap kontraktor wajib memastikan area aman sebelum bekerja,” tegas pejabat Sudin Damkar Jakarta Barat.
Penanganan Lanjutan
Jenazah korban telah dievakuasi ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, kepolisian bersama tim damkar masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab kebakaran secara detail.





