Jangkaaun Jakarta Utara – Aksi tawuran antar kelompok remaja kembali pecah di kawasan Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu dini hari (1/11/2025). Insiden yang melibatkan puluhan remaja bersenjata tajam itu membuat warga panik dan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Inspeksi Kalimalang lumpuh total selama hampir satu jam.
Peristiwa bermula sekitar pukul 01.30 WIB, ketika dua kelompok remaja yang diduga berasal dari wilayah berbeda saling berhadapan di dekat jembatan layang Pondok Kelapa. Suasana mencekam terjadi setelah sekelompok remaja tiba-tiba menyerang dengan membawa senjata tajam jenis celurit, parang, hingga tongkat besi.
Beberapa warga yang sedang beristirahat mendadak terbangun karena suara teriakan dan dentuman keras dari arah jalan. Bahkan sejumlah kendaraan yang melintas terpaksa berbalik arah lantaran takut menjadi korban salah sasaran.
“Tadi sekitar jam setengah dua, mereka ramai sekali, bawa senjata tajam dan teriak-teriak. Kami semua takut, langsung matikan lampu rumah,” ujar Siti Aminah (47), warga sekitar lokasi, saat ditemui di tempat kejadian.
Polisi Datang, Massa Bubarkan Diri
Tidak lama setelah tawuran pecah, petugas Polsek Duren Sawit bersama Tim Patroli Sabhara Polres Metro Jakarta Timur datang ke lokasi. Namun, saat petugas tiba, sebagian besar pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi ke arah Bekasi Barat dan Cipinang Melayu.
Kapolsek Duren Sawit Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya sudah mengamankan enam remaja yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut. Polisi juga menyita beberapa barang bukti berupa celurit, botol kaca pecah, dan senjata rakitan.
“Kami berhasil mengamankan enam orang remaja. Mereka masih kami periksa intensif untuk mengungkap kelompok mana yang memulai bentrokan. Beberapa pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” ungkap Supriyanto.
Ia menegaskan, kepolisian tidak akan memberi ruang bagi aksi kriminal jalanan yang meresahkan warga. Menurutnya, Polsek Duren Sawit telah menyiapkan patroli rutin dan sistem pengawasan berbasis kamera CCTV untuk mencegah tawuran serupa terulang kembali.
Diduga Dipicu Balas Dendam Antar Kelompok
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tawuran ini diduga dipicu oleh dendam lama antar kelompok remaja dari wilayah Pondok Bambu dan Klender. Sebelumnya, pada minggu lalu, sempat terjadi bentrokan serupa di lokasi yang sama namun berhasil dibubarkan oleh aparat sebelum menimbulkan korban.

Baca juga: Legislator DKI Minta Dinas Pertamanan Perketat Pemeriksaan Pohon Rawan Tumbang
“Ini bukan kejadian pertama. Mereka memang sudah sering saling tantang lewat media sosial. Kami sedang menelusuri akun-akun yang terlibat dalam provokasi itu,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Bayu Widodo.
Polisi kini tengah berkoordinasi dengan cyber unit untuk menelusuri penyebaran ajakan tawuran yang dilakukan melalui Instagram dan WhatsApp Group. Beberapa unggahan video memperlihatkan remaja memamerkan senjata tajam dan menantang kelompok lain untuk bertarung di Kalimalang.
Warga Minta Patroli Diperketat
Aksi tawuran yang berulang di kawasan Kalimalang ini membuat warga semakin resah. Selain mengancam keselamatan, kejadian tersebut juga menimbulkan kerugian ekonomi karena arus kendaraan sempat terhenti total. Beberapa pengendara ojek daring mengaku kehilangan banyak pesanan karena jalan ditutup.
“Ini sudah kejadian ketiga bulan ini. Kami minta polisi dan Satpol PP lebih rutin patroli malam, terutama di jam rawan antara tengah malam sampai subuh,” kata Rudi Santoso (35), ketua RW setempat.
Warga juga mengusulkan agar pemerintah kota memasang penerangan tambahan dan kamera pengawas di beberapa titik gelap di sepanjang Kalimalang, yang sering dijadikan tempat berkumpul remaja.
Pemerintah Kota Siapkan Pendekatan Sosial
Menanggapi maraknya tawuran remaja, Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Suryaningrat, mengatakan Pemkot akan memperkuat pendekatan sosial dan pembinaan kepada pelajar di sekolah menengah atas yang terindikasi ikut dalam kelompok tersebut.
“Kami akan menggandeng pihak sekolah, tokoh masyarakat, dan kepolisian untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya kekerasan dan tawuran. Anak-anak ini harus disadarkan bahwa satu tindakan bisa merusak masa depan mereka,” tegas Hendra.
Ia menambahkan bahwa Pemkot juga tengah mempersiapkan program “Patroli Sahabat Remaja”, yang akan melibatkan organisasi kepemudaan dan karang taruna dalam menjaga keamanan lingkungan.
Sementara itu, hingga pagi hari, petugas gabungan dari Polsek Duren Sawit dan Satpol PP masih melakukan patroli di sekitar lokasi tawuran untuk memastikan situasi benar-benar kondusif. Polisi juga masih memburu beberapa pelaku yang berhasil melarikan diri.
“Kami tidak akan berhenti sampai semuanya tertangkap,” tutup Kompol Supriyanto.





