, , ,

Pasca Insiden, Pemprov DKI Hadirkan Dukungan Belajar dan Pemulihan untuk Siswa SMAN 72

oleh -52 Dilihat

Jangkauan Jakarta Utara – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah cepat dan menyeluruh pasca insiden yang menimpa sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta. Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemprov menghadirkan serangkaian program dukungan berupa pemulihan psikologis, pendampingan belajar, serta peningkatan keamanan sekolah untuk memastikan kegiatan pendidikan tetap berjalan kondusif.

Langkah Cepat Pemerintah Pasca Insiden

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, mengatakan pihaknya bergerak cepat begitu menerima laporan terkait insiden yang terjadi di lingkungan sekolah. Sejumlah langkah koordinatif segera dilakukan bersama pihak sekolah, tenaga pendidik, serta tim pendamping psikologis dari Dinas Kesehatan dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

“Fokus kami saat ini adalah memastikan seluruh siswa dalam kondisi aman, nyaman, dan dapat melanjutkan kegiatan belajar tanpa tekanan psikologis,” ujar Purwosusilo di Jakarta, Kamis (16/10).

Ia menambahkan, Pemprov DKI juga menurunkan tim crisis center pendidikan untuk melakukan asesmen kondisi psikologis para siswa dan guru, serta memberikan layanan konseling individu maupun kelompok.

“Sekolah adalah ruang tumbuh yang harus aman bagi anak-anak kita. Karena itu, kami hadir tidak hanya dengan solusi jangka pendek, tetapi juga dengan program pemulihan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Pendampingan Belajar dan Psikososial

Selain penanganan awal, Disdik DKI Jakarta juga menghadirkan program pendampingan belajar khusus bagi siswa SMAN 72. Program ini melibatkan guru bimbingan konseling, psikolog sekolah, serta relawan pendidikan dari sejumlah universitas di Jakarta.

Melalui pendekatan ini, siswa yang terdampak secara emosional diharapkan bisa kembali fokus belajar secara bertahap.

“Kami memberikan ruang bagi siswa untuk pulih dalam tempo mereka masing-masing. Ada sesi konseling, kegiatan kreatif, dan pembelajaran interaktif agar mereka bisa kembali bersemangat,” jelas Purwosusilo.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI turut menurunkan tenaga medis dan psikolog untuk memastikan kondisi fisik dan mental siswa tetap stabil. Layanan pemulihan psikologis akan terus dilakukan hingga situasi di sekolah benar-benar kondusif.

Pemprov DKI
Pemprov DKI

Baca juga: Gubernur DKI Pramono Anung: Bullying di Sekolah Tak Boleh Terulang

Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, turut memberikan perhatian serius terhadap peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI berkomitmen memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh siswa di ibu kota.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Jakarta berhak belajar di lingkungan yang aman dan mendukung. Pemerintah hadir untuk memastikan proses pemulihan berjalan baik dan kegiatan belajar dapat segera normal,” ujar Heru.

Gubernur juga menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah di Jakarta untuk memperketat pengawasan internal dan memperkuat pendidikan karakter serta bimbingan siswa.

Libatkan Orang Tua dan Komite Sekolah

Dalam upaya pemulihan jangka menengah, Pemprov DKI mendorong sinergi antara pihak sekolah, orang tua, dan komite sekolah. Dinas Pendidikan telah mengundang perwakilan orang tua siswa untuk berdialog langsung dan menyusun langkah bersama dalam menjaga lingkungan belajar yang sehat dan aman.

“Kami percaya kolaborasi dengan orang tua adalah kunci. Mereka perlu tahu bagaimana mendampingi anak-anak di rumah, terutama dalam masa pemulihan seperti sekarang,” tutur Purwosusilo.

Selain itu, sekolah juga diminta memperkuat program bimbingan karakter, anti perundungan, dan penguatan empati di kalangan siswa.

Evaluasi Sistem Keamanan Sekolah

Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Disdik DKI juga melakukan evaluasi sistem keamanan di lingkungan SMAN 72 dan sekolah-sekolah lainnya di Jakarta. Evaluasi ini mencakup pengawasan kegiatan siswa, tata tertib sekolah, serta koordinasi dengan aparat kepolisian dan Satpol PP setempat.

“Keamanan siswa menjadi prioritas utama. Kami akan memastikan seluruh sekolah memiliki sistem pengawasan yang baik dan lingkungan yang ramah anak,” ujar Kepala Bidang SMP dan SMA Disdik DKI, Sri Hartini.

Pemulihan Harus Jadi Momentum Perubahan

Pemprov DKI berharap insiden yang terjadi dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat pendidikan karakter, literasi emosi, dan solidaritas antar siswa.

“Pemulihan bukan hanya soal kembali ke keadaan semula, tetapi menjadi lebih baik. Kita ingin SMAN 72 menjadi contoh sekolah yang tangguh dan peduli,” ujar Purwosusilo menutup.

Dengan serangkaian langkah cepat dan terukur, Pemprov DKI optimistis bahwa seluruh siswa SMAN 72 akan kembali bersemangat dalam belajar dan tumbuh di lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan inklusif.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.